Saat kita hendak
merekam sebuah video , sebelumnya kita sudah terlebih dahulu tahu apa-apa saja
mengenai sesuatu hal yang berhubungan dengan perekaman video , baik tujuan
merekam video itu apa , hal yang harus di persiapkan itu apa saja , dan masih
banyak lagi . dan salah satunya yang harus kita pahami saat hendak merekam
video adalah hal apa yang tidak di boleh di lakukan atau harus dihindari saat
hendak melakukan perekaman video supaya hasilnya nanti tidak akan mengecewakan
, meskipun terdengar sepele namun hal ini kadang bisa mengakibatkan fatal bagi
hasil video , maka dari itu ada baiknya kita pahami beberapa hal tersebut di bawah
ini, diantaranya yaitu :
v Merekam Gempa Bumi Dan Pentas Dangdut
Gempa bumi tidak
setiap saat terjadi. Namun pada dasarnya setiap kejadian ataupun peristiwa yang
menghasilkan adegan saat di rekam seakan-akan terjadi pada saat gempa bumi.
Ataupun seolah terjadi pada saat pementasan acara dangdut. Mengapa demikian?
Hal ini dikarenakan getaran yang terjadi yang nantinya akan membuat hasil dari
video kurang baikkarena getaran yang mempengaruhi hasil rekaman video. Maka
dari itu pada saat terjadi gempa bumi sebaiknya aktivitas rekam merekam video
harus di hentikan.
v
Merekam Sambil Jogging
Hal ini juga tidak
boleh dilakukan karena akan menghasilkan video yang tidak nyaman untuk
dinikmati. Jika ada adegan seperti ini, seorang kameremen cukup berjalan pelan,
supaya tidak mempengaruhi video yang nanti di hasilkan. Hal ini bisa
menyebabkan subjek seolah naik turun, di sertai goyangan tak beraturan. Merekam
gambar dengan pergerakan seperti ini sebernanya sangat menarik dan memberikan
efek yang dramatis. Namun syaratnya, stabilitas pergerakan horizontal harus
lebih diutamakan sambil sebisa mungkin meminimalisir pergerakan vertikal.
v
Tidak Bisa Membedakan
Antara Merekam Video dan Menembak
Meskipun sama-sama di
lakukan dengan cara membidik , namun merekam video berbeda dengan menembak.
Saat menembak mungkin menempatkan pistol tepat di tengah-tengah sasaran adalah
hal yang harus di lakukan supaya hasilnya nanti memuaskan, namun sebaliknya
jika merekam video menempatkan subjek tepat di tengah-tengah tidaklah menarik
karena lama kelamaan akan menimbulkan kesan membosankan, jadi sebisa mungkin
saat merekam video kita membuat hal yang bisa dilihat menjadi seluruh pusat
pada saat merekam video, tidak hanya terpaku di tengah-tengah saja melainkan
kita bisa menambah interaksi kamera kekiri, kekanan, keatas, maupun kebawah ,
hal ini harus di lakukan supaya tidak menimbulkan kesan jenuh.
v
Mengikatkan Diri Pada
Tiang Bendera
Maksudnya adalah
kebiasaan merekam video dengan berdiri terpaku di satu titk tanpa berpindah
posisi. Seharusnya sebagai seorang kamerawan tidak boleh ataupun tidak di
anjurkan untuk berdiam diri saja hanya di satu tempat (satu titik saja),
melainkan harus bisa interaktif, harus bisa menguasai keadaan atau suasana
supaya menarik. Jika hal ini masih saja di lakukan maka akan berdampak negatif
pada hasil video nya nanti yang tidak
akan statis dan kurang monoton , sehingga di mata para penonton yang seharusnya
menikmati hasil video justru malah merasa tidak puas karena videonya yang
kurang menarik.
v
Tidak Bisa Membedakan
Antara Merekam Video Dengan Menyetrika
Zoom adalah fasilitas
dasar yang sangat membantu dan mempermudah saat mengoprasi kamera. Dengan
zooming kita bisa mendekatiobjek (tele) maupun sebaliknya menjauhi objek (wide)
tanpa harus berpindah tempat. Namun penggunaan fungsi zoom yang berlebihan dan
dengan cara yang tidak semestinya akan menghasilkan video yang tidak nyaman di
tonton. Subjek tiba-tiba menjauh, lalu mendekat lagi, maju mundur, maju
lagi, persis seperti setrika. Ini adalah
contoh kesalahan penggunaan fasilitas kamera. Hal in juga memang sangat kurang
menarik jika di lakukan berlebihan.
v
Merekam Video Di Zebra
Cross
Seperti seseorang yang
akan menyebrang di zebra cross, harus tengok kanan tengok kiri terlebih dahulu
seperti merasa belum yakin. Tetapi seharusnya sebagai kameramen harus bisa
interaktif, bisa ke bawah, ke atas, intinya harus bisa semenarik mungkin,
supaya tidak membosankan. Panning yang penayangan panning dalam satu shot (satu
ambilan gambar dalam satu shot) baik ke kiri ke kanan atau ke atas ke bawah
(tilt) adalah contoh kebiasaan buruk dalam merekam sebuah video.
v
Tidak Bisa Membedakan
Antara Merekam Video Dengan Memotret
Berbeda dengan
memotret yang langsung klik alias langsung jepret saja itu sudah bisa menghasilkan
suatu karya yang kadang langsung bisa di akui layak oleh publik dengan
menciptakannya di waktu yang singkat saja,
sedangkan merekam video harus menggunakan sebuah proses yang dinamis,
yang juga konsisten, harus bisa menyeimbangkan semuanya karena saat merekam
video durasi pengambilan waktunya lebih lama, maka dari itu harus butuh
kesabaran dan kejelian lebih saat merekam.
v
Merekam Tokoh Misterius
Saat kita mengambil
gambar, harus melihat dari mana asal cahaya datang/berada. Jangan pernah sekali-kali
merekam berhadapan langsung dengan cahaya matahari, tapi di usahakan harus
searah, karena akan merusak lensa dan hasil gambar yang tidak baik/kebiasaan
atau ketidaksadaran dengan situasi backlight seperti ini (dan tidak segera
melakukan antisipasi) akan menciptakan siluat dan sosok-sosok misterius.