Kamis, 31 Maret 2016

Hal Ini Harus Dihindari Saat Kita Merekam Video



    Saat kita hendak merekam sebuah video , sebelumnya kita sudah terlebih dahulu tahu apa-apa saja mengenai sesuatu hal yang berhubungan dengan perekaman video , baik tujuan merekam video itu apa , hal yang harus di persiapkan itu apa saja , dan masih banyak lagi . dan salah satunya yang harus kita pahami saat hendak merekam video adalah hal apa yang tidak di boleh di lakukan atau harus dihindari saat hendak melakukan perekaman video supaya hasilnya nanti tidak akan mengecewakan , meskipun terdengar sepele namun hal ini kadang bisa mengakibatkan fatal bagi hasil video , maka dari itu ada baiknya kita pahami beberapa hal tersebut di bawah ini, diantaranya yaitu :
v Merekam Gempa Bumi Dan Pentas Dangdut
Gempa bumi tidak setiap saat terjadi. Namun pada dasarnya setiap kejadian ataupun peristiwa yang menghasilkan adegan saat di rekam seakan-akan terjadi pada saat gempa bumi. Ataupun seolah terjadi pada saat pementasan acara dangdut. Mengapa demikian? Hal ini dikarenakan getaran yang terjadi yang nantinya akan membuat hasil dari video kurang baikkarena getaran yang mempengaruhi hasil rekaman video. Maka dari itu pada saat terjadi gempa bumi sebaiknya aktivitas rekam merekam video harus di hentikan.
v Merekam Sambil Jogging
Hal ini juga tidak boleh dilakukan karena akan menghasilkan video yang tidak nyaman untuk dinikmati. Jika ada adegan seperti ini, seorang kameremen cukup berjalan pelan, supaya tidak mempengaruhi video yang nanti di hasilkan. Hal ini bisa menyebabkan subjek seolah naik turun, di sertai goyangan tak beraturan. Merekam gambar dengan pergerakan seperti ini sebernanya sangat menarik dan memberikan efek yang dramatis. Namun syaratnya, stabilitas pergerakan horizontal harus lebih diutamakan sambil sebisa mungkin meminimalisir pergerakan vertikal.
v Tidak Bisa Membedakan Antara Merekam Video dan Menembak
Meskipun sama-sama di lakukan dengan cara membidik , namun merekam video berbeda dengan menembak. Saat menembak mungkin menempatkan pistol tepat di tengah-tengah sasaran adalah hal yang harus di lakukan supaya hasilnya nanti memuaskan, namun sebaliknya jika merekam video menempatkan subjek tepat di tengah-tengah tidaklah menarik karena lama kelamaan akan menimbulkan kesan membosankan, jadi sebisa mungkin saat merekam video kita membuat hal yang bisa dilihat menjadi seluruh pusat pada saat merekam video, tidak hanya terpaku di tengah-tengah saja melainkan kita bisa menambah interaksi kamera kekiri, kekanan, keatas, maupun kebawah , hal ini harus di lakukan supaya tidak menimbulkan kesan jenuh.
v Mengikatkan Diri Pada Tiang Bendera
Maksudnya adalah kebiasaan merekam video dengan berdiri terpaku di satu titk tanpa berpindah posisi. Seharusnya sebagai seorang kamerawan tidak boleh ataupun tidak di anjurkan untuk berdiam diri saja hanya di satu tempat (satu titik saja), melainkan harus bisa interaktif, harus bisa menguasai keadaan atau suasana supaya menarik. Jika hal ini masih saja di lakukan maka akan berdampak negatif pada  hasil video nya nanti yang tidak akan statis dan kurang monoton , sehingga di mata para penonton yang seharusnya menikmati hasil video justru malah merasa tidak puas karena videonya yang kurang menarik.
v Tidak Bisa Membedakan Antara Merekam Video Dengan Menyetrika
Zoom adalah fasilitas dasar yang sangat membantu dan mempermudah saat mengoprasi kamera. Dengan zooming kita bisa mendekatiobjek (tele) maupun sebaliknya menjauhi objek (wide) tanpa harus berpindah tempat. Namun penggunaan fungsi zoom yang berlebihan dan dengan cara yang tidak semestinya akan menghasilkan video yang tidak nyaman di tonton. Subjek tiba-tiba menjauh, lalu mendekat lagi, maju mundur, maju lagi,  persis seperti setrika. Ini adalah contoh kesalahan penggunaan fasilitas kamera. Hal in juga memang sangat kurang menarik jika di lakukan berlebihan.
v Merekam Video Di Zebra Cross
Seperti seseorang yang akan menyebrang di zebra cross, harus tengok kanan tengok kiri terlebih dahulu seperti merasa belum yakin. Tetapi seharusnya sebagai kameramen harus bisa interaktif, bisa ke bawah, ke atas, intinya harus bisa semenarik mungkin, supaya tidak membosankan. Panning yang penayangan panning dalam satu shot (satu ambilan gambar dalam satu shot) baik ke kiri ke kanan atau ke atas ke bawah (tilt) adalah contoh kebiasaan buruk dalam merekam sebuah video.
v Tidak Bisa Membedakan Antara Merekam Video Dengan Memotret
Berbeda dengan memotret yang langsung klik alias langsung jepret saja itu sudah bisa menghasilkan suatu karya yang kadang langsung bisa di akui layak oleh publik dengan menciptakannya di waktu yang singkat saja,  sedangkan merekam video harus menggunakan sebuah proses yang dinamis, yang juga konsisten, harus bisa menyeimbangkan semuanya karena saat merekam video durasi pengambilan waktunya lebih lama, maka dari itu harus butuh kesabaran dan kejelian lebih saat merekam.
v Merekam Tokoh Misterius
Saat kita mengambil gambar, harus melihat dari mana asal cahaya datang/berada. Jangan pernah sekali-kali merekam berhadapan langsung dengan cahaya matahari, tapi di usahakan harus searah, karena akan merusak lensa dan hasil gambar yang tidak baik/kebiasaan atau ketidaksadaran dengan situasi backlight seperti ini (dan tidak segera melakukan antisipasi) akan menciptakan siluat dan sosok-sosok misterius.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar